ConToh MaKalaH



STUDI LAPANG
DI KEBUN RAYA BOGOR DAN MUSEUM ZOOLOGI
TANGGAL 16 DESEMBER 2006




Disusun oleh :

Nama :

                                                Kelas  :  

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA al muslim
TAMBUN – BEKASI
2006 – 2007



LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH


Menyetujui / mengesahkan

Laporan studi lapangan di Museum Zoologi dan

Kebun Raya Bogor



Nama : Rahma Maidya H

Kelas : X. 10                     



Bekasi, Desember  2007

Mengetahui :
Kepala SMAN 1 CIKARANG UTARA                          Pembimbing



Ir. Sahid Hudri                                                                   ....................

Hari        :...............                                                        Hari        :..............
Tanggal  : ..............                                                        Tanggal  :..............
                    


KATA PENGANTAR




 Segala Puji hanyalah hak Allah SWT . Berkat rahmat dan kekuatan yang diberikan, maka penulisan laporan study lapang inidapat diselesaikan dengan harapan semoga laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan tentang flora dan fauna yang ada di alam sekitar .

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi pembelajaran semester dua. Penulisan laporan ini banyak sekali kekurangan karena banyak diantara data yang belum lengkap, oleh karena itu kritikan dan saran yang saya harapkan .

Dalam penulisan laporan saya mendapatkan sedikit bantuan hanya dari ibu dan ayah, oleh karna itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya .





Cikarang Utara, April  2008   



                                                             Penulis





i





DAFTAR ISI



Hal

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................      ii
MOTTO .................................................................................................      iii
KATA PENGANTAR ............................................................................      iv
DAFTAR ISI ..........................................................................................       v 
BAB I  PENDAHULUAN
A Tujuan kegiatan study lapang ..............................................        1
BAB II OBJEK STUDI LAPANGAN ....................................................        2
A. Museum Zoologi
     1. Sejarah Singkat Museum Zoologi..................................
     2. Tujuan, Fungsi serta Tugas Museum Zologi Bogor.......
     3. Obyek-obyek yang dikunjungi........................................
B. Kebun Raya Bogor
     1. Sejarah Singkat Kebun Raya Bogor..............................
     2. Visi dan Misi Berdirinyna Kebun Raya Bogor.............
     3. Kedudukan....................................................................
4. Struktur Oeganisasi.......................................................
5. Obyek-obyek yang dikunjungi.....................................
BAB III. MANFAAT KEBERADAAN KEBUN RAYA BOGOR UNTUK
              MASYARAKAT
              A. Manfaat Keberadaan Museum Zoologi untuk Masyarakat
              B. Manfaat Keberadaan Kebun Raya Bogor untuk Masyarakat

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................     11                                                                                                     3.2 Saran ........................................................................................     12

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




BAB I

PENDAHULUAN


A.  Tujuan Kegiatan study lapang

Tujuan  SMP al muslim melakukan kunjungan keluar adalah sebagai pembelajaran belajar sambil melakukan  dan program rutin SMP, sedangkan tujuan study lapang yaitu:    
              
1. Mendukung kegiaatan belajar-mengajar diluar sekolah
2. Memberikan pembelajaran secara langsung kepada siswa sehingga bisa membandingkan antara teori/ilmu yang didapat di sekolah dengan kenyataan yang ada di lapangan
3.  Menjadikan fasilitas di luar sekolah sebagai media pembelajaran.

          

BAB II

  OBYEK STUDI LAPANGAN


A.  Museum Zoologi
       1. Sejarah Museum Zoologi Bogor
     Museum Zoologi atau yang disingkat MZB didirikan sejak tahun 1891, tetapi belum berupa bangunan. Museum Zoologi ini pada awalnya adalah sebuah tempat penelitian Hama Tanaman.
Pada tahun 1894 yang menanganinya adalah orang Belanda, namanya Dr. Konigs Berger, pertama – tama beliau bekerja melakukan risetnya disebuah garasi kira – kira diKebun Raya Bogor.
Lambang dari Museum Zoologi ini adalah komodo sebab komodo adalah binatang purba yang masih hidup dari ribuan tahun yang lalu. Museum MZB dibawah naungan LIPI.
Pada tahun 1901 resminya didirikan Museum ini. Hewan yang pertama – tama menduduki museum ini adalah golongan Serangga / Insecta. Pada tahun 1959 – 1970 yang memimpin Museum Zoologi Bogor adalah Dr. Sampurno Kadarsan.
Sewaktu perasmian museum dibukanya pameran untuk umum dan dibangun ruang pemeran secara bertahap, sehingga berganti nama menjadi Museum Zoologi yang luasnya sekitar 1500 m2.


2. Tujuan, Fungsi, serta Tugas Museum Zoologi Bogor

Tujuan dari didirikan Museum Zoologi Bogor adalah agar setiap orang mengetahui jenis – jenis binatang di Indonesia baik yang ada atau yang sudah punah.
Tugas dan Fungsi Balitbang Zoologi atau yang lebih dikenal dengan nama Museum Zoologi Bogor adalah :
1. Koleksi dan Eksplorasi
2. Evaluasi

Pada barang yang dikoleksi harus dicatat :
1. Nama Tempat
2. Species
3. Tanggal, bulan serta tahun ditemukannya
4.Ukuran dari binatang tersebut
5. Nama kolektor atau yang menemukan dan disertakan data ilmiah

Setelah binatang tersebut ditangkap lalu ditimbang dan dicatat dan kemudian setelah diawetkan, pengukuran satuan yang dipakai adalah milimeter, dan ditaruh di kotak kaca (vibrin)


Pengawetan
Pengawetan yang dilakukan di Museum Zoologi meliputi dua cara yaitu:
-  Pengawetan basah
 Dalam pengawetan basah kita mempergunakan alkohol berkadar 70 %  atau formalin 4 % yaitu dengan menyuntikkan cairan tersebut kedalam binatang yang akan diawetkan hal tersebut dilakukan agar bagian dalam dari binatang utuh. Kemudian badan dari binatang dimasukkan dalam cairan alkohol atau formalin. Badan binatang harus masuk semua kedalam cairan tersebut agar mengurangi penguapan.
Pengawetan basah ini meliputi binatang amphibi, ular dan lain – lain.
- Pengawetankering
Dalam pengawetan kering kita hanya mengambil kulit binatang saja, seperti pada burung. Untuk membunuhnya disuntikkan alkohol atau formalin dikepalanya sehingga pembuluh otaknya beku dan kemudian mati. Apabila burung sudah mati maka daging dan isi burung itu kita buang. Apabila kulit tersebut diolesi dengan asam borak supaya burung itu awet.
3. Obyek-obyek yang Dikunjungi

    Koleksi Fauna Museum Zoologi
Di Museum Zoologi terdapat koleksi fauna yang di kelompokkan sebagai berikut :

 a.  Kelompok Mamalia
-   Macan tutul (panthera pardus melas)
-   Kijang
-   Benturung
-   Macan dahan (neofelis nebulosa diardi cap)
-   Kucing akar (felis viverrina)
-   Tigris (tiger phantera)
-   Kucing batu (felis marmota)
-   Badak (rhinokheras sondaicus)

b. Kelompok Burung
Kelompok burung yang terdapat di museum zoologi sangat beragam, baik dalam negri maupun dari luar negri seperti :
-         Burung raja udang
-         Burung rawa
-         Murai dan kerabatnya
-         Macam – macam puyuh
-         Burung hantu
-         Burung beo

c. Kelompok Reptil
Hewan yang terdapat di museum zoologi diantaranya adalah :
-         Ular punggung datar (gray)
-         Ular tinus (elaphc radiata)
-         Ular sanca daun (phiton curlus)
-         Ular faliwangsa (bolgadendrophila)
-         Ular gadung (trimeresmus) dan lain lain
d. Kelompok ikan
Kerabat ikan di Indonesia dan dikelompokkan menjadi 3 bagian yairu:
-   Kelas osteichyes
     Bertulang keras, mempunyai sisik plakoid (keras, dasarnya tertanam pada kulit) yang kecil seperti amplas, mempunyai 5-7 pasang celah insang .
-   Agnata
Tidak berahang, bermulut, bermulut hisap
-   Osteichthyes



B.   Kebun Raya Bogor

1. Sejarah Kebun Raya Bogor

Pada awalnya Kebun Raya Bogor berawal dari Prof. Dr. C. G. C.
Reinwardt, ahli botani asal Jerman yang berada di Indonesia pada                                                                                                   abad 19. Ia menganggap eksplorasi dan masalah pertanian juga merupakan tugasnya di hindia Belanda ini. Kemudian ia menulis surat yang disampaikan G. A. G. P. Baron van der Capellen. Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia, memohaon sebidang tanah untuk penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta koleksi tanaman yang bernilai ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia juga yang berasal dari manca negara.
“Kelak terbukti manfaat kebun itu sebagai tempat pendidikan guru- guru pertanian dankoleksi tanaman. Hasil penelitian tersebut di sebarluaskan ke kebun kebun lainnya. “ tulis Reinwardt. Persisnya tanggal  18 Mei 1817 Dilakukan pemancangan patok pertama, yang  kemudian tanggal tersebut menadai berdirinya Kebun raya yang diberi nama “ slands Platetentuin atau Horetus Botanicus Bogoriensis seluas 47 hektar yang berdampingan dengan Istana Gubernur Jenderal di Bogor. Setelah mengalami beberapa perkembangan saat ini luasnya mencapai 87 hektar.
Sebagai lembaga ilmiah yang didirikan pemerintah kelembagaan Kebun Raya mengalami beberapa kali dari satu departemen ke departemen lain dan sebagainya. Pada waktu didirikan tidaklah jelas strukutr kelembagaan kebun Raya ini namun dalam Almanak van Nederlandsch Indie tahun 1819 tertera bahwa dalam tubuh Landbouw Kunstenen Wetenschappen terdapat susunan struktural sebagai berikut :


Prof. Dr. C. G. C. Reinwardt    : Direktur
Dr. Cl. L. Blume                       : Ajun Direktur
J. Hooper                                  :  Hortulanus pada “ slands plantentuin te
Buintenzorg.
Kiranya dapat disimpulkan bahwa waktu itu ‘slands Plantentuin yang dipimpin oleh REINWADT berada dibawah naungan Lembaga anbouw, Kusten en Weterschappen .
Sementara itu pemerintah Gubernur jenderal van der CAPELLEN diwarnai oleh kemuraman di bidang keuangan. Pecahnya perang diponegoro atau juga dikenal dengan perang Jawa (dari 1825 sampai 8 Maret 1830) membuat  semakin buruknya keuangan pemerintah Hindia Belanda. Pengelolaan Kebun Raya tidak luput dari kesulitan keuangan ini sampai – sampai ketika BLUME kembali ke negrinya tahun 1826, kedudukan Direktur dibiarkan kosong, hanya tinggal seorang Hortulas (AN 1827). Untuk sementara biaya pengeloloan dititipkan pada dana pemeliharaan taman Istana Gubernur Jenderal. Selanjutnya mulai 21 November 1829 Kebun raya berada dalam pengawasan lembaga ilmiah (Encyel. Ned.Indie 1919).
Untuk mengisi kekosongan jabatan pengelola Kebun Raya tahun 1831 J. E. TEYSMANN diangkat menjadi kurator dan pada tahun 1837 seorang ahli botani bernama Dr. HASSKARL diangkat sebagai asisten kurator. Guna menghindari kesenjangan bahwa Pengawas Istana adalah yang paling cocok. Dengan demikian berarti Kebun Raya berada dalam pengelolaan militer.
  
                                 
     2.  Obyek-obyek Yang Dikunjungi
      a. Kayu / pohon hutan
Koleksi kayu pada hutan di Kebun Raya relatip banyak karena diambil dari berbagai wilayah di Indonesia dan dikumpulkan di Kebun Raya misal:
-           Pohon Raja
-         Pohon Jati
-    Pohon  Angsana
-         Pohon Eboni (dyospyros celebica bakh)
-         Mahoni (swietenia mahagoni)
-         Kayu Besi (eusiderxylon zwageri) dan lain – lain

b. Bambu - bambuan 
Di Kebun Raya terdapat 99 jenis bambu Indonesia, 26 jenis dari Malaysia, Jepang, Srilanka, Muangthai dan Myanmar.
Yang terdapat di Kebun Raya antara lain :
-         Bambu Semilang (Dendro Calamus)
-         Bambu Kuning (bambusa vulgaris)
c.  Palm dan Pakis
   Palem termasuk keluarga Arecaceae, di Indonesia terdapat jenis        palem terbesar didunia(500 jenis dalam 47 marga) dan Kebun Raya Bogor memiliki 90 marga dari seluruh dunia .
Pakis atau paku- pakuan selain berfungsi sebagai tanaman hias juga biasa di gunakan sebagai bahan baku obat – obatan. Tumbuhan pakis yang terdapat di Kebun Raya Bogor adalah
-         Pakis Kapal (anggiop evecta )
-         Pakis Pohon (cyathea batjanansis)
-         Pakis Gergaji (blechnum orientale) dan lain – lain
d.Tanaman air
Beraneka ragam tanaman air yang ada di Kebun Raya Bogor yang asli maupun dari berbagai negara, di antaranya adalah :
-         Rumput Antene
-         Genjer (Limnocharis)
-         Rumput Spprus (cyperus papyrus l)
-         Teratai raksasa (victoria amazoniea)
-         Teratai bunga merah (Nymphea capensis)

E.Tumbuhan Herbal dan Rempah rempah.
- Teh Jawa(orhosiphon aristatus)
- kayu manis (cinnamomum Verum)
- Bunga pala (myristica fragrana )
- Jahe (zingiber officinale )
- Kunyit (kurkuma domestika)
- Rumput kacang ungu (cyperusrotundus l)

f. Tanaman dan buah buahan 
-  Rambutan (nephelium lappaceum l)
-  Jambu biji (psidium guajava l)
-  Mangga (mangifera indica l)
-  Sirsak (annoma muricata l)
-  Durian (durio zibethinus)
-  Jambu air (syzygium aqueum )
-  Leci (lichi chinensis )
-  Jambu Bol (zyzgium malacense)
-  Mangga (magnifera)
-  Salak (salacca edulis )
Dan salah satu koleksi tertua tanaman buah adalah Litchi Chinensis soon yang ditanam pada tahun 1823
 g. Tanaman bunga bungaan
-  Bunga dillenia
-  Bunga api irian
-  Bunga aster
h.  Tanaman anggrek
Kebun Raya Bogor mengoleksi 3.142 anggrek liar, sebagian besar berasal dari Indonrsia yang mencakup 442 jenis dari 89 marga, diantaranya adalah :
-         Anggrek bulan (phalaenopsis amabilis bl)
-         Angrek hitam(coelogne pandurata lindl)
-         Vanda sp
-         Dendrobium sp dan lain lain

3. Visi dan Misi Berdirinya Kebun Raya Bogor

Visi

Menjadikan Kebun Raya Bogor terbaik kelas Dunia, terutama dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika pendidikan lingkungan dan pariwisata

Misi

a. Melestarikan tumbuhan tropika
b. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan tumbuhan tropika
c. Mengembangkan pendidikan


4. Kedudukan

Pusat konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor berada langsung Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, sedangkan Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi dan Bali berada di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI.




5. Struktur Organisasi

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang membawahi Bidang Manajemen Konservasi Ex Situ, Kelompok Peneliti dan Bagian Tata Usaha.
Bidang Manajemen Konservasi Ex Situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi empat Kepala Sub Bidang yaitu :
a. Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi
b. Sub Bidang registrasi Koleksi
c. Sub Bidang Koleksi dan Pembibitan
d. Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan
Kelompok Peneliti (non Struktural) dipimpin oleh seorang Kordinator Peneliti, Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga pendekatan yaitu konservasi kajian potensi serta pengembangan dan pendayagunaan.
Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat kepala Sub bagian yaitu :
a. Sub Bagian Kepegawaian
b. Sub Bagian Umum
c. Sub Bagian Keuangan
d. Sub Bagian Jasa ddan Informasi
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodan, Purwodadi dan Bali masing-masing dipimpin oleh seorang UPT yang membawahi sub bagian Tata Usaha, Kpnservasi Ex Situ dan Kelompok Jabatan Fungsional.  



BAB III
MANFAAT KEBERADAAN KEBUN RAYA BOGOR DAN MUSEUM ZOOLOGI UNTUK MASYARAKAT

A. Manfaat Keberadaan Kebun Raya Bogor Untuk Masyarakat
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kebun Raya bogor dan sekitarnya.
2. Sebagai upaya dalam melestarikan flora yang ada bumi Indonesia dan dunia
3. Membantu mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih mencintai tumbuhan dan lingkungan alam sekitar sehingga dapat melestarikannya dalam kehidupan dimasyarakat.



B.  Manfaat Keberadaan Museum Zoologi untuk Masyarakat
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang binatang/fauna yang masih ada atau yang sudah punah baik yang dilingkungan kita maupun dunia
2. Merupakan pengetahuan bagi kita untuk tetap melestarikan hewan-hewan baik yang bermanfaat bagi kehidupan kita atau bagi kelestarian dunia perbinatangan.


BAB V.